pasang taruhan
Page 1 of 1
pasang taruhan
chucky212 Thu Nov 08, 2007 3:21 am
4 Sekawan di Atas Angin[color=white]
Empat sekawan klub Inggris, yaitu Liverpool, Chelsea, Manchester United, dan Arsenal, punya beban tak berat menghadapi partai kedua putaran 16 besar Liga Champions, 6 Maret. Hanya Arsenal yang kalah dalam partai pertama dari PSV Eindhoven, itu pun dengan 0-1. Klub lainnya berhasil menang dan seri.
Barcelona punya modal optimisme untuk meraih kemenangan di Stadion Anfield. Setidaknya jika berkaca pada kemenangan mereka pada 20 November 2001 di kandang "The Reds" tersebut, dengan skor 3-1. Ketika itu, tiga gol Barca diciptakan Patrick Kluivert, Fabio Rochemback, dan Marc Overmars. Mampukah tim asuhan Frank Rijkaard mengulangi hasil gemilang itu?
Analisis menarik diungkapkan mantan Manajer Barcelona yang juga eks pelatih tim nasional Inggris, Bobby Robson. Robson, dalam wawancara dengan Barca TV menuturkan, pertemuan Liverpool versus Barca, yang tak lain laga dua juara Liga Champions dalam dua tahun terakhir, adalah partai klasik.
Robson berpendapat, partai yang mempertemukan kedua tim selalu akan menjadi laga terbuka. "Tampil di Anfield adalah pengalaman berharga bagi pemain sepak bola. Pendukung Liverpool hebat. Mereka membuat atmosfer di stadion sangat berbeda. Mereka terus bernyanyi, bersorak, dan menciptakan variasi yang menimbulkan gairah permainan. Semua itu akan meningkatkan atmosfer perlawanan bagi tim tuan rumah. Dan bagi Barca, dengan sendirinya ini akan menjadi laga ketat. Jika mereka berlaga di sana dan tidak kalah, artinya mereka telah tampil dengan maksimal," katanya.
Menurut pelatih yang pada 1990 membawa tim Inggris ke semifinal Piala Dunia, sebelum gugur di tangan Jerman lewat adu penalti itu, Liverpool punya keunggulan di semua lini yang harus diantisipasi lawan. "Jika tidak punya lini tengah yang tangguh, Anda akan punya pertahanan yang buruk dan lini penyerang melempem; artinya Anda tidak punya tim yang kuat," ujar Pelatih Barcelona 1996-1997 itu.
Di lini bertahan, misalnya, Robson menyebut nama-nama Sami Hyypia, Jamie Carragher, dan John Arne Riise sebagai pemain berkualitas. Di lini tengah Robson menyebut Steven Gerrard, yang disebutnya "pemain fantastis", dan Xabi Alonso "pemain dengan visi dan umpan yang hebat". "Sedangkan striker mereka, seperti Peter Crouch dan Craig Bellamy, yang saya rekrut saat di Newcastle, sangat cepat dan berbahaya. Begitu pula Dirk Kuyt, sejauh ini juga bermain sangat baik," kata Robson lagi.
Namun, Barca masih bisa memanfaatkan kebangkitan mereka di sejumlah laga terakhir La Liga. Carles Puyol dan kawan-kawan sukses memukul Real Zaragoza 2-1 dan membungkam Athletic Bilbao 3-0. Dengan makin utuhnya tim Barca, sebut saja kehadiran Lionel Messi dan Samuel Eto’o setelah pulih dari cedera, bukan tidak mungkin mereka mengejutkan suporter Liverpool.
Berbeda dengan "The Reds", nasib Arsenal sedikit berbeda. Kali ini "The Gunners" tak punya keuntungan agregat gol sebelum menghadapi leg kedua babak 16 besar Liga Champions, seperti halnya tahun lalu. Adalah gol Edison Mendez, dalam laga leg pertama di kandang PSV Eindhoven, Stadion Phillips, dua pekan lalu; yang membuat Arsenal punya defisit satu gol. Tak heran, Arsenal butuh kemenangan dengan dua selisih gol, agar mereka lolos ke delapan besar.
Kemenangan PSV itu mengakhiri dominasi Arsenal dalam pertemuan dengan PSV selama ini. Sebelumnya, misalnya, pada Liga Champions 2002/2003, Arsenal unggul 4-0 atas PSV, dengan Thierry Henry dan Fredrik Ljungberg masing-masing mengemas dua gol, dalam laga di Stadion Phillips.
Adapun hasil di Highbury Park, markas Arsenal saat itu, berakhir 0-0. Mampukah kali ini Arsenal mengejar defisit gol? Layak ditunggu Selasa (6/3) di Stadion Emirates. bursa
bursa bursa
Empat sekawan klub Inggris, yaitu Liverpool, Chelsea, Manchester United, dan Arsenal, punya beban tak berat menghadapi partai kedua putaran 16 besar Liga Champions, 6 Maret. Hanya Arsenal yang kalah dalam partai pertama dari PSV Eindhoven, itu pun dengan 0-1. Klub lainnya berhasil menang dan seri.
Barcelona punya modal optimisme untuk meraih kemenangan di Stadion Anfield. Setidaknya jika berkaca pada kemenangan mereka pada 20 November 2001 di kandang "The Reds" tersebut, dengan skor 3-1. Ketika itu, tiga gol Barca diciptakan Patrick Kluivert, Fabio Rochemback, dan Marc Overmars. Mampukah tim asuhan Frank Rijkaard mengulangi hasil gemilang itu?
Analisis menarik diungkapkan mantan Manajer Barcelona yang juga eks pelatih tim nasional Inggris, Bobby Robson. Robson, dalam wawancara dengan Barca TV menuturkan, pertemuan Liverpool versus Barca, yang tak lain laga dua juara Liga Champions dalam dua tahun terakhir, adalah partai klasik.
Robson berpendapat, partai yang mempertemukan kedua tim selalu akan menjadi laga terbuka. "Tampil di Anfield adalah pengalaman berharga bagi pemain sepak bola. Pendukung Liverpool hebat. Mereka membuat atmosfer di stadion sangat berbeda. Mereka terus bernyanyi, bersorak, dan menciptakan variasi yang menimbulkan gairah permainan. Semua itu akan meningkatkan atmosfer perlawanan bagi tim tuan rumah. Dan bagi Barca, dengan sendirinya ini akan menjadi laga ketat. Jika mereka berlaga di sana dan tidak kalah, artinya mereka telah tampil dengan maksimal," katanya.
Menurut pelatih yang pada 1990 membawa tim Inggris ke semifinal Piala Dunia, sebelum gugur di tangan Jerman lewat adu penalti itu, Liverpool punya keunggulan di semua lini yang harus diantisipasi lawan. "Jika tidak punya lini tengah yang tangguh, Anda akan punya pertahanan yang buruk dan lini penyerang melempem; artinya Anda tidak punya tim yang kuat," ujar Pelatih Barcelona 1996-1997 itu.
Di lini bertahan, misalnya, Robson menyebut nama-nama Sami Hyypia, Jamie Carragher, dan John Arne Riise sebagai pemain berkualitas. Di lini tengah Robson menyebut Steven Gerrard, yang disebutnya "pemain fantastis", dan Xabi Alonso "pemain dengan visi dan umpan yang hebat". "Sedangkan striker mereka, seperti Peter Crouch dan Craig Bellamy, yang saya rekrut saat di Newcastle, sangat cepat dan berbahaya. Begitu pula Dirk Kuyt, sejauh ini juga bermain sangat baik," kata Robson lagi.
Namun, Barca masih bisa memanfaatkan kebangkitan mereka di sejumlah laga terakhir La Liga. Carles Puyol dan kawan-kawan sukses memukul Real Zaragoza 2-1 dan membungkam Athletic Bilbao 3-0. Dengan makin utuhnya tim Barca, sebut saja kehadiran Lionel Messi dan Samuel Eto’o setelah pulih dari cedera, bukan tidak mungkin mereka mengejutkan suporter Liverpool.
Berbeda dengan "The Reds", nasib Arsenal sedikit berbeda. Kali ini "The Gunners" tak punya keuntungan agregat gol sebelum menghadapi leg kedua babak 16 besar Liga Champions, seperti halnya tahun lalu. Adalah gol Edison Mendez, dalam laga leg pertama di kandang PSV Eindhoven, Stadion Phillips, dua pekan lalu; yang membuat Arsenal punya defisit satu gol. Tak heran, Arsenal butuh kemenangan dengan dua selisih gol, agar mereka lolos ke delapan besar.
Kemenangan PSV itu mengakhiri dominasi Arsenal dalam pertemuan dengan PSV selama ini. Sebelumnya, misalnya, pada Liga Champions 2002/2003, Arsenal unggul 4-0 atas PSV, dengan Thierry Henry dan Fredrik Ljungberg masing-masing mengemas dua gol, dalam laga di Stadion Phillips.
Adapun hasil di Highbury Park, markas Arsenal saat itu, berakhir 0-0. Mampukah kali ini Arsenal mengejar defisit gol? Layak ditunggu Selasa (6/3) di Stadion Emirates. bursa
bursa bursa 
chucky212- moderator
-
Number of posts : 43
Registration date : 2007-08-19
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum|
|
|